Kamis, 28 Juni 2012

Ciri-Ciri dan Gejala Diabetes Melitus

3 komentar
KU KUPAS TUNTAS - Diabetes Mellitus bukanlah hal baru bagi sebagian besar orang. Bahkan ada teman atau keluarga kita yang terkena diabetes mellitus. Iklan di media berkaitan dengan diabetes juga sudah banyak. Sebenarnya, apa sih Diabetes mellitus itu? Diabetes mellitus sering dikenal dengan nama penyakit kencing manis. Penyakit ini merupakan kelainan atau gangguan metabolisme dalam tubuh.
Dapat disebabkan oleh sekresi hormon insulin atau defisiensi pendistribusian gula dalam tubuh. Dapat pula disebabkan oleh keduanya. Diabetes Mellitus dikenal dengan berbagai tipe yaitu Tipe I yang disebabkan faktor genetik atau karena keturunan, Tipe II, sebagian besar disebabkan oleh gaya hidup, dan Tipe III yaitu diabetes yang dialami oleh ibu hamil.
Pada diabetes Tipe III, apabila terjadi pada saat kehamilan bukan sejak sebelum hamil, maka hanya bersifat sementara. Bagaimana kita mengenali Diabetes? Berikut beberapa tanda dan gejala diabetes mellitus:

Beberapa tanda yang tampak pada orang yang menderita diabetes.

A. Gejala Awal Diabetes Melitus 

Gejala awal Diabetes Melitus biasa disebut dengan 3 P, yakni :

1. Poliuria (banyak kencing)

Hal ini terjadi ketika kadar gula melebihi ambang ginjal yang mengakibatkan glukosa dalam urin menarik air sehingga urin menjadi banyak. Maka acapkali para penderita diabetes mengalami buang air kecil dengan intensitas durasi melebihi volume normal (poliuria).

2. Polidipsi (banyak minum)

Karena sering buang air kecil, acapkali para pasien diabetes (diabetesein) akan banyak minum, (polidipsi). Karena demikianlah kita sering mendapati para diabetesein mengalami keluhan lemas, banyak makan (polifagi).

3. Polifagi (banyak makan)

Seorang diabetesein yang baru makan akan mengalami ketidakcukupan hormon insulin untuk memasukkan glukosa ke dalam sel, hal ini akan menyebabkan tubuh akan selalu ‘merasa’ kelaparan, sehingga tubuh sering terasa lemah. Kompensasinya seseorang diabetesein akan makan lebih banyak lagi.

B. Gejala Lanjutan Diabetes Melitus

1. Berat badan berkurang.

Ketika proses sekresi pankreas kurang mencukupi jumlah hormon insulin untuk mengubah gula menjadi tenaga, tubuh akan menggunakan simpanan lemak dan protein yang ada. ‘Pengurasan’ simpanan lemak dan protein di tubuh ini menyebabkan berkurangnya berat badan.

2. Penglihatan Menjadi Kabur.

Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan perubahan pada lensa mata sehinggga penglihatan kabur walaupun baru saja mengganti kaca mata.

3. Cepat Lelah.

Karena gula di dalam darah tidak dapat diubah menjadi tenaga sel-sel tubuh, maka badan ceoat merasa lelah, kurang bertenaga dan bahakan acapkali mengantuk.

4. Gatal Di Daerah Kemaluan.

Infeksi jamur disekitar kemaluan menyebabkan rasa gatal terutama pada wanita.

5. Luka Sulit Sembuh

Pada diabetesein, terjadi penurunan daya tubuh terhadap infeksi sehingga bila sulit timbul luka akan sulit sembuh. Tidak menutup kemungkinan, jika terjadi infeksi berat di daerah kaki, akan berpotensi untuk diamputasi hingga kecacatan permanen.

C. Gejala Kronis Diabetes Melitus

1. Impoten / Disfungsi Ereksi & Kesemutan di Kaki

Diabetes mampu merusak jaringan saraf dan pembuluh darah baik pada kemaluan maupun kaki, sehingga dapat menyebabkan impoten dan kesemutan di kaki.

2. Kerusakan ginjal

3. Gangren (infeksi berat pada kaki hingga membusuk)

4. Kebutaan

5. Serangan Stroke

6. Serangan Jantung Koroner

7. Kematian Mendadak

Diabetes Melitus tidak menakutkan bila diketahui lebih awal. Gejala-gejal yang timbul sangat tidak bijaksana untuk dibiarkan, karena justru akan menjerumuskan ke dalam komplikasi yang lebih fatal.

Lakukan pemeriksaan dini pada tubuh, tidak perlu menunggu hingga timbul gejala. Karena dengan dilakukan diagnosis dini, dokter dan pasien dapat menanggulangi diabetes melitus dengan baik agar kita mampu mencegah tersebut sebaik-baiknya. lebih baik mencegah dari pada mengobati Diabetes.


3 komentar:

  1. waduh aku bgt banyak minum, banyak mkn, banyak buang ari kecil.......
    sob ada cara penanggulangan nya gk??

    BalasHapus
  2. hati-hati sob....
    rajin olah raga aja...
    kalo obatnya lagi dalam pencarian sob...
    kpan2 pasti ane share....

    BalasHapus
  3. Mencegah lebih baik mengobati. Apalagi untuk penyakit ini..

    BalasHapus